RUMPUT LAUT
Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai potensi besar dalam memanfaatkan berbagai jenis rumput laut yang hidup di perairannya. Berbagai jenis rumput laut telah dikenal memiliki manfaat baik sebagai bahan pembuat agar-agar, keragian, maupun alginat. Berbagai jenis rumput laut pun telah berhasil dibudidayakan di pelbagai wilayah Indonesia.
Pengembangan budidaya rumput laut saat ini dinilai sudah menunjukkan perkembangan pesat, mulai dari penelitian, produksi, hingga pengolahannya. Pemerintah hal itu, karena rumput laut di pasar internasional sangat diminati dan belum banyak negara yang melakukan budidayanya.
Rumput laut adalah nama umum untuk menyebut pelbagai jenis organisme laut yang dikenal sebagai alga. Penggunaan istilah rumput laut kadang menimbulkan kerancuan karena dipakai untuk menyebut dua kelompok tanaman laut yang berbeda, yaitu lamun (seagrass) dan gulma laut (seaweed). Justru di Indonesia kata rumput laut lebih sering digunakan untuk menyebut gulma laut (seaweed). Meskipun secara botani alga bukan golongan rumput-rumputan.
Rumput laut (atau lebih tepatnya gulma laut) adalah alga makroskopik yang hidup di perairan. Layaknya alga lainnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Seluruh bagian rumput laut disebut talus (thallus). Talus pada rumput laut ada yang tanpa percabangan dan bercabang-cabang dengan sifat mulai dari lunak, keras (diliputi zat kapur), seperti tulang rawan, hingga berserabut.
Rumput laut sebagai komoditas utama dalam pengembangan budidaya perikanan, karena komoditas tersebut dinilai paling bisa dipasarkan secara domestik maupun internasional.
Selain bisa bersaing di pasar internasional, pemilihan rumput laut sebagai komoditas utama budidaya perikanan karena berbiaya murah dan mudah untuk dikembangkan oleh siapapun.
0 Response to "RUMPUT LAUT"
Post a Comment